Kesal Kena Catut, Defrianto: Bukan Program MOI Jual Cinderamata

Kesal Kena Catut, Defrianto: Bukan Program MOI Jual Cinderamata
Ketua DPC MOI Kabupaten Kepulauan Meranti, Defrianto
MERANTI - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Media Online Indonesia (DPC-MOI) Kabupaten Kepulauan Meranti, Defrianto, mengaku kesal atas ulah dua oknum asal Medan yang mengatasnamakan organisasi media itu untuk menjual cinderamata di daerah ini.
 
Kepada jurnalmadani.com, Senin (19/8/2019), Defrianto mengungkapkan, aksi dua oknum itu diketahuinya setelah dikonfirmasi oleh Kepala SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, Alfian Husein, S.Pd, yang mengaku kedatangan dua orang bermaksud silaturrahim dan menawarkan cinderamata dengan mengatasnamakan organisasi MOI.
 
Atas kejadian itu, Defrianto selaku Ketua DPC MOI Kepulauan Meranti mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti, agar tidak menerima oknum tertentu yang mengatasnamakan organisasi yang ia pimpin.
 
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama sekolah-sekolah, pemerintah maupun swasta jangan sampai tertipu oleh oknum tertentu yang mengatasnamakan MOI Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Defrianto di Sekretariat DPC MOI Kepulauan Meranti, Jalan Teuku Umar, Selatpanjang.
 
Defrianto menegaskan, menawarkan cinderamata bukan menjadi program MOI yang merupakan wadah organisasi media informasi kepada masyarakat.
 
Atas kejadian itu, DPC MOI Kepulauan Meranti telah berkoordinasi dengan DPP, DPW maupun DPC MOI se-Provinsi Riau, sehingga dapat diketahui bahwa dua oknum tersebut bukan pengurus MOI.
 
"Kalau ada lagi sekolah-sekolah yang di datangi, saya harap Kepala sekolah atau masyarakat segera memberikan informasi ke pengurus MOI Kepulauan Meranti," tegasnya.
 
Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi, Alfian Husein, S.Pd, mengaku terkejut dengan oknum yang datang kepadanya mengatasnamakan MOI Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
"Tentu saya terkejut, saya kenal dengan pengurus DPC MOI di Selatpanjang, kok tiba-tiba ada pihak lain yang mengaku," sebutnya.
 
Kedatangan dua oknum itu, aku Alfian, bermaksud silaturrahim dan menawarkan cinderamata dengan harga terbilang mahal.
 
"Saya gak bisa membeli karena harga cinderamatanya agak mahal, ya mudah-mudahan sekolah-sekolah yang lain tidak tertipu dengan oknum tersebut," ujarnya. (red)

Berita Lainnya

Index