Peneliti Universitas Airlangga Surabaya Temukan Penangkal Virus Corona

Peneliti Universitas Airlangga Surabaya Temukan Penangkal Virus Corona
Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya, Chairul Anwar Nidom. Foto antvklik.com
SURABAYA - Virus corona terus mengamuk. Di saat para ahli dunia berlomba menemukan cara yang ampuh untuk mengatasinya, seorang peneliti Surabaya temukan penangkal virus corona.
 
Seorang peneliti Surabaya bernama Chaerul Anwar Nidom menegaskan, untuk menghadapi virus corona sebenarnya cukup mudah.
 
Nidom yang merupakan Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya menyebut, ada dua macam virus corona, yaitu low pathogenic yang tidak begitu ganas, dimana reseptornya ada di saluran atas.
 
Sedangkan yang kedua adalah high pathogenic, dimana reseptornya ada di paru yang dapat berakibat fatal pada manusia.
 
Guna menangkal virus corona, adalah dengan menangkal badai sitokin. Badai sitokin adalah sebuah proses biologis dalam paru karena ada infeksi virus corona yang menempel pada paru.
 
Disebutkan, untuk menangkal badai sitokin terdapat pada curcumin yang ada pada jahe, kunyit, sereh dan temulawak yang biasa dibuat bumbu masak serta minuman segar.
 
"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal adalah herbal atau tanaman obat yang ada di sekitar kita. Dan kita biasa meminum atau mengonsumsi itu, yaitu yang kandungannya curcumin," kata Nidom, dilansir antvklik.com.
 
Menurutnya, obat-obat herbal itu sudah biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa virus corona belum menyebar di Indonesia.
 
Nidom mengatakan, ini bisa jadi karena masyarakat Indonesia terbiasa minum jamu atau bisa juga karena virus itu tidak sesuai dengan kondisi tubuh masyarakat Indonesia.
 
Nidom yang berpengalaman menghadapi wabah virus flu burung pada 2005 lalu menyarankan masyarakat tidak menunggu obat-obat yang dikeluarkan industri farmasi.
 
"Konsumsilah apa yang biasa dilakukan. Kami sudah pernah mempunyai pengalaman-pengalaman yang lalu. Jadi produk-produk di daerah, tumbuhan-tumbuhan di Indonesia sudah cukup mampu menangkal (virus corona)," katanya lagi. (red)

Berita Lainnya

Index