Ini Bahaya dan Manfaat Makan Mentimun

Ini Bahaya dan Manfaat Makan Mentimun
mentimun
PEKANBARU - Tak lengkap rasanya jika di dalam menu lalapan tidak ada irisan mentimun atau buah timun.
 
Kandungan airnya yang tinggi dengan sedikit rasa sepat dan manis, buah berkulit hijau ini sangat cocok dipadu makanan pedas.
 
Selain enak dimakan mentah maupun dapat diolah dalam berbagai jenis menu, buah timun juga punya seabrek manfaat untuk kesehatan.
 
Buah dengan bentuk bulat panjang ini memiliki kandungan kalori, lemak, kolesterol, dan natrium yang rendah sehingga baik untuk kesehatan tubuh.
 
Namun sayang, meski punya segudang manfaat baik bagi kesehatan, timun bisa mengakibatkan efek buruk bagi orang ini.
 
Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Makan Timun
 
Melansir dari SajianSedap.com, ada beberapa kriteria orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi mentimun karena dikhawatirkan akan membahayakan. Apa saja?
 
1. Pengidap Hiperkalemia
 
Mentimun merupakan sumber kalium yang baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita karena membantu dalam mengontrol tekanan darah, baik untuk jantung kita, mencegah gangguan ginjal dan sangat bagus untuk sistem saraf.
 
Namun konsumsi mentimun tidak disarankan bagi penderita hiperkalemia atau kondisi kelebihan kalium pada tubuh seseorang.
 
Bila tetap dikonsumsi, kondisi ini bisa menjadi lebih fatal dengan gejala-gejala seperti kembung, kram perut, gas usus, dll.
 
Kemudian kondisi bisa memburuk dari waktu ke waktu dan mulai menghambat fungsi bahkan merusak sistem ginjal.
 
2. Penderita Masalah Pernapasan
 
Jika seseorang menderita sinusitis atau penyakit pernapasan kronis lainnya maka sebaiknya harus menghindari makan mentimun.
 
Hal ini karena mentimun memiliki efek pendinginan yang dapat memperburuk kondisi masalah pernapasan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi.
 
3. Kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah
 
Beberapa penelitian pada hewan menemukan, mentimun dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan mencegah beberapa komplikasi diabetes.
 
Tentu bermanfaat bagi penderita kadar gula darah tinggi, namun sebaliknya bisa berbahaya bagi kondisi hipoglikemia atau kadar gula rendah.
 
4. Kondisi perut sensitif
 
Timun diketahui mengandung bahan yang disebut cucurbitacin. Kandungan ini diketahui dapat memicu gangguan pencernaan pada orang-orang tertentu.
 
Kondisi ini akan lebih parah terutama jika seseorang memiliki sistem pencernaan yang sensitif.
 
5. Alergi
 
Seseorang yang mengalami dan memiliki riwayat alergi tidak disarankan mengonsumsi timun.
 
Hal ini sesuai dengan Studi yang dilakukan oleh American Academy of Allergy Asma and Imunology pada reaksi alergi mentimun pada manusia.
 
Dikatakan bahwa orang yang alergi terhadap serbuk sari ragweed, melon, teh chamomile, pisang, dan biji bunga matahari juga bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi sayuran berkulit hijau ini.
 
6. Dehidrasi
 
Biji mentimun adalah sumber cucurbitin, bahan yang dikenal memiliki sifat diuretik bawaan.
 
Meskipun sifat diuretiknya ringan, namun tetap tidak disarankan bagi seseorang yang tengah mengalami dehidrasi.
 
Ketika dicerna dalam jumlah besar, bahan diuretik ini bisa semakin mengeluarkan cairan berlebihan dari tubuh sehingga menghambat keseimbangan elektrolitik.
 
Dalam kondisi ekstrem, itu bisa membuat kita sangat dehidrasi dan membahayakan jiwa.
 
Berdasarkan profil nutrisinya, berikut adalah manfaat mentimun untuk kesehatan, dilansir dari Medical News Today via Kompas.com:
 
1. Memberikan hidrasi
 
Mentimun sebagian besar terdiri dari air dan mengandung elektrolit penting. Mentimun dapat membantu mencegah dehidrasi saat cuaca panas atau setelah olahraga.
 
Termasuk makanan yang paling menghidrasi, mentimun bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus, mencegah sembeli, menghindari batu ginjal, dan sebagainya.
 
2. Menjaga kesehatan tulang
 
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, mentimun mentah yang tidak dikupas mengandung 10,2 mcg vitamin K.
 
Vitamin K bermanfaat untuk mendukung kesehatan tulang dan membantu dengan pembekuan darah.
 
Selain itu, mentimun juga mengandung 19,9 mg kalsium.
 
Vitamin K membantu penyerapan kalsium dalam tubuh dan keduanya berkontribusi untuk menjaga kesehatan tulang.
 
3. Mencegah kanker
 
Meski rasanya cukup manis, mentimun juga memiliki rasa pahit yang cukup tinggi yang dikenal sebagai cucurbitacin.
 
Berdasarkan sebuah artikel dalam International Journal of Health Services, cucurbitacin dapat membantu mencegah kanker dengan menghentikan reproduksi sel kanker.
 
Mentimun cincang yang tidak dikupas juga menawarkan 1 gram serat yang dapat membantu melindungi tubuh darri kanker kolorektal.
 
4. Mencegah penyakit diabetes
 
Mentimun memiliki manfaat potensial untuk mengontrol dan mencegah penyakit diabetes.
 
Pasalnya, mentimun mengandung zat yang membantu menurunkan gula darah atau menghentikan gula darah agar tidak melonjak tinggi.
 
Cucurbitacin dalam mentimun dipercaya mampuu membantu mengelola pelepasan insulin dan metabolisme glikogen hati, hormon kunci dalam pemrosesan gula darah.
 
Selain itu, serat dalam mentimun dapat membantu mencegah serta mengelola diabetes tipe 2.
 
Indeks glikemik mentimun pun rendah sehingga aman untuk kadar gula darah. (red)

Berita Lainnya

Index