Mantan Kepala BAIS TNI Ajak Bantu Polisi Lawan Mafia

Mantan Kepala BAIS TNI Ajak Bantu Polisi Lawan Mafia
Personel Brigade Mobil (Brimob) melakukan penjagaan ketat saat penggeledahan Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo

JAKARTA - Skenario kasus pembunuhan Brigadir J yang akhirnya terendus dan dibongkar Mabes Polri disoroti oleh berbagai pihak. Salah satunya Mantan Kepala BAIS TNI, Laksmana Muda (Purn) Soleman B Ponto.

Menurut Soleman, cara-cara yang dilakukan untuk merekayasa skenario pembunuhan Brigadir J disebutnya seperti cara mafia.

Pernyataan itu diungkapkan Soleman B Ponto melalui kanal YouTube Refly Harun dengan judul : "PENGAKUAN RE BERBEDA DENGAN POLISI, SOLEMAN PONTO : USUT SEMUA PIHAK, TARIK KE MEJA HIJAU!" yang diunggah, Rabu (10/8) lalu.

"Setelah mereka membunuh, mereka bersihkan TKP, mereka buang semua alat bukti, lalu mereka bikin alibi, lalu mereka bikin cerita bohong. Itu sudah terjadi berpuluh tahun mafia seperti itu," ujar Soleman.

Lebih terkejut lagi dan tak disangka-sangka Soleman, jika cara-cara itu terjadi lagi dan melibatkan oknum polisi.

"Untuk itu kita bersama-sama harus lawan mafia ini, jangan sampai polisi ini di bawah kendali mafia," ujarnya.

"Kalau polisi di bawah kendali mafia, habis lah negeri ini," tegas Soleman lagi.

Ditegaskan Soleman, dalam kasus ini tidak bisa berharap banyak pada hasilnya jika prosedurnya dari awal sudah salah.

"Kita terkaget-kaget Bapak Sambo ini diambil, ditaruh, ditempatkan di tempat khusus, ini kan barang baru di kuping kita. Lalu kita mencoba terjemahkan sendiri, menempatkan di tempat khusus sama saja penahanan," ungkapnya lagi.

Sebagaimana yang dikutip dari disway.id, Soleman mengungkapkan keheranannya. Menurutnya, judulnya kode etik tapi prosedurnya meniru tentang penegakan hukum pidana.

"Ini tidak bagus untuk Pak Ferdy Sambo, bagi kita juga tidak bagus, kan kita bingung sendiri," tegasnya.

Karenanya, Soleman meminta, semua yang terlibat dalam kasus Brigadir J baiknya harus diperiksa untuk temui titik terang.

"Siapa saja yang jadi amplifier. Kalau yang disampaikan di hari pertama terbalik maka semuanya yang tersangkut semuanya harus diseret di depan meja hijau," pintanya.

Soleman juga mengungkapkan jejak digital yang ada saat ini bisa jadi penentu untuk membongkar adanya berita bohong.

"Buka jejak digital, lihat siapa saja yang ikut, siapa saja yang jadi amplifier. Itu semua harus diseret," ujarnya.

"Kita harus terus jangan bosan-bosan, kita harus membantu polisi," tandasnya.

Kesimpulannya, Soleman mengajak untuk membantu Polri melawan mafia - mafia. (*)

Berita Lainnya

Index