UKM di Meranti Belum Berdaya Kembangkan Pangan Sagu

UKM di Meranti Belum Berdaya Kembangkan Pangan Sagu
Sekda Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, menyicipi makanan berbahan sagu

SELATPANJANG - Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Kepulauan Meranti dinilai belum berdaya dalam pengembangan jenis pangan berbahan baku sagu. Untuk itu pemerintah daerah terus berupaya melakukan pembinaan serta mengatasi kendala pelaku usaha.

"Potensi Sagu yang melimpah ruah di Kepulauan Meranti belum termanfaatkan secara optimal oleh UKM, khususnya untuk produksi aneka makanan dan minuman," kata Yulian Norwis SE MM, Sekda Kepulauan Meranti, saat membuka Pelatihan Pengelolaan Aneka Makanan Berbahan Baku Sagu di Selatpanjang, Kamis 3 Agustus 2017.

Seperti diketahui, luas kebun Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai 38 ribu hektar dan mampu menghasilkan produk tepung Sagu kering sebanyak 200 ribu ton pertahun.

Bukti potensi itu belum termanfaatkan dengan optimal, dapat diukur dengan masih sedikitnya UKM yang secara konsisten dan berkesinambungan memproduksi makanan dan minuman berbahan dasar Sagu. Selain itu produksi makanan Sagu yang dihasilkan masih belum beragam dan dikemas secara menarik dan higienis.

"Padahal jika Sagu diramu sedemikian rupa, akan menjadi makanan dan minuman yang sangat nikmat, serta memiliki nilai ekonomi tinggi dan yang tak kalah penting paling sehat untuk dikonsumsi," ujarnya.

Menurut Sekda, kegiatan pelatihan ini sangat baik guna memberikan pengetahuan bagi pelaku UKM agar dapat mengkreasikan Sagu menjadi berbagai jenis produk makanan. "Ini merupakan peluang besar yang harus diangkat, terutama dalam menciptakan ketahanan pangan," ucapnya.

Sekda berharap produksi makanan berbahan dasar Sagu dapat ditingkatkan sebagai sebuah andalan daerah, yang mampu menciptakan ketahanan pangan lokal, meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan dapat menjadi ciri khas Kepulauan Meranti dimata para wisatawan.

"Mari kita tingkatkan semua produk pangan Sagu sebagai andalan Kepulauan Meranti, mulai dari mencukupi pangan lokal dan menjadi oleh-oleh khas bagi para wisatawan," ajak Sekda.

Selain itu, Sekda berharap OPD terkait dapat bersinergi dengan pelaku usaha dalam rangka pembinaan dan memfasilitasinya dalam mengembangkan produk makanan olahan Sagu, seperti melibatkan pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam membuat kemasan yang menarik dan higienis, membuat produk lebih tahan lama (awet) dan memperkenalkan produk dengan mengikutsertakan para pelaku UKM di berbagai iven pameran.

Sekda juga berharap, Sagu yang merupakan hasil perkembunan andalan Kepulauan Meranti, benar-benar menjadi sektor yang mampu menekan angka kemiskinan, yang didukung oleh industri-industri yang cukup besar yang mampu menghasilkan berbagai turunan Sagu sebagai nilai tambah yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Kepulauan Meranti, Drs M Azza Faroni mengatakan, akan terus berupaya untuk melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha makanan berbahan dasar Sagu, seperti dalam pelatihan kali ini.

"Seperti dengan melibatkan pihak Cake Pisang Jaya Batam yang memiliki berbagai pengalaman dalam pengelolaan kue, dan juga akan membantu dalam memperkenalkan kue olahan Sagu Kepulauan Meranti untuk dipasarkan," ujarnya.

Guna peningkatan mutu produksi makanan berbahan dasar Sagu, Disperindagkop UKM juga mengandeng Balai POM Pekanbaru dan Dinas Kesehatan selaku pihak yang dapat mengawasi tingkat higienitas dan kesehatan dari produk makanan yang dihasilkan.

Turut hadir saat pembukaan pelatihan itu, Asisten II Setdakab Ir Anwar Zainal, Kepala Bappeda Ir Mamun Murod MM, Narasumber dari BPOM Pekanbaru dan Disperindag Provinsi Riau, serta para pelaku UKM dan unsur lainnya. (red/san)
 

Berita Lainnya

Index