Menguak Makna Angpao dalam Perayaan Imlek, Dulu Bentuknya Permen lalu Berganti Uang

Menguak Makna Angpao dalam Perayaan Imlek, Dulu Bentuknya Permen lalu Berganti Uang
Ilustrasi

PERAYAAN Imlek atau Tahun Baru China selalu diwarnai dengan pemberian angpao. Pembagian angpao salah satu yang paling ditunggu-tunggu saat berkumpul dengan keluarga. Tradisi ini ada makna tersendiri di dalamnya.

Dalam kebudayaan Tionghoa dan Asia, angpao (hóngb?o) adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek atau perayaan lainnya.

Pada umumnya, angpao muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti Tahun Baru Imlek, memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya.

Ketika pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpao oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Sementara itu, masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Di mana warna merah angpau mengisyaratkan ungkapan serta harapan keberuntungan, dan mengusir energi negatif.

Oleh karena itu, angpao sendiri tidak pernah diberikan saat berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.

Oh iya, dahulu kala pemberian angpao ini biasanya diberikan dalam bentuk permen, manisan dan makanan lainnya. Tapi seiring perkembangan waktu, agar anak-anak lebih luasa dalam memilih hadiah, maka angpao diganti dalam bentuk uang yang dibungkus dengan amplop merah.

Sehingga suka cita, keberkahan dan keberuntungan diharapkan dapat menyertai mereka.

Beberapa negara di Asia seperti Indonesia dan Malaysia juga kerap membagikan uang serupa angpao di hari-hari spesial seperti Idul Fitri. (*)

Berita Lainnya

Index