Kemenekraf Bantu Pegiat cari Pasar Alternatif Hadapi Perang Tarif

Kemenekraf Bantu Pegiat cari Pasar Alternatif Hadapi Perang Tarif

Jurnalmadani - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan akan membantu pegiat ekraf untuk memfasilitasi dengan mencari pasar alternatif menyusul adanya perang tarif yang kaitannya dengan ekspor ke Amerika.

"Kalau kaitannya dengan ekspor ke Amerika, tentu menyiapkan atau memfasilitasi paling tidak berkomunikasi dengan pihak lain untuk market alternatif," kata Riefky dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu.

Riefky mengatakan pencarian pasar alternatif ini menyusul kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang resmi menetapkan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia.

Dalam mencari pasar alternatif selain tujuan utama ekspor seperti Amerika, juga didiskusikan dengan pengrajin di bidang garmen, media maupun periklanan.

 

Kerja sama bilateral yang juga sedang dikomunikasikan Presiden Prabowo Subianto termasuk dengan Uni Eropa dan Perancis diharapkan dapat menjadi pilihan pasar alternatif bagi pegiat ekraf yang ingin melakukan ekspansi ke luar negeri.

Situasi geopolitik ini memengaruhi perekonomian Indonesia yang mengandalkan pasar Amerika sebagai tujuan ekspor, dan juga menambahkan budget untuk beriklan.

Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025-2029 bidang ekonomi kreatif menargetkan Kemenekraf dapat meningkatkan nilai ekspor ekonomi kreatif senilai 32,94 miliar dolar Amerika.

"Target indikator kinerja utama Kementerian ini ditargetkan pada PDB atau kontribusi ekonomi target tumbuh dari Rp997 triliun pada tahun 2025 menjadi Rp 1.256 triliun pada tahun 2029.," kata Riefky.

 

Sementara nilai ekspor atau pasar global ditargetkan naik dari 26,4 miliar pada tahun 2025 menjadi 32,9 miliar USD pada 2029.

Untuk mencapai tujuan nasional, Riefky mengatakan Kemenekraf akan melakukan beberapa langkah seperti pengembangan subsektor prioritas didasarkan pada potensi pertumbuhan dan sejalan dengan perkembangan tren.

Selain itu, lanjutnya, memusatkan sumber daya pada subsektor yang memiliki potensi pertumbuhan tertinggi dan relevan dengan tren global untuk memastikan pengembangan yang efisien dan berdampak signifikan.

 

Kementerian juga akan meningkatkan ekosistem kekayaan intelektual dengan memfasilitasi perlindungan hak cipta untuk meningkatkan nilai ekonomi dan membuka peluang investasi dan komersialisasi global.

"Selanjutnya, strateginya adalah akselerasi ekspor ekraf terutama dari sisi intangible product, mendorong ekspor lisensi, royalty, dan jasa kreatif digital seperti film dan musik untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional yang lebih maju," katanya.

Riefky berharap kolaborasi dari berbagai pihak terutama swasta bisa membuka jalan bagi pegiat ekonomi kreatif yang ingin melebarkan sayap ke luar negeri di tengah keterbatasan anggaran yang diterima Kementerian Ekonomi Kreatif.

(ANTARA NEWS)

Berita Lainnya

Index