MOI Kepulauan Meranti Bagikan Masker ke Pengguna Jalan Raya

MOI Kepulauan Meranti Bagikan Masker ke Pengguna Jalan Raya
Kegiatan Pembagian 1.000 Masker gratis kepada pengendara jalan protokol di Selatpanjang
MERANTI - Mencegah terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Media Online Indonesia (MOI) Kepulauan Meranti, Riau, membagikan ribuan masker gratis kepada para pengendara dan masyarakat, yang berada di jalan raya Selatpanjang, Rabu (11/9/2019).
 
Pembagian masker ini merupakan inisiatif jajaran pengurus MOI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
"Ini merupakan respon kita untuk mencegah masyarakat dari penyakit ISPA akibat Asap. Juga kita ingin agar masyarakat tetap menggunakan masker jika keluar rumah dalam kondisi saat seperti ini," ungkap Ketua DPC MOI Meranti, Defriyanto.
 
Menurutnya, kegiatan ini sudah direncanakan sejak sepekan lalu. Namun baru mulai dilaksanakan hari ini.
 
"Kita memilih beraksi menolong masyarakat saja, karena masih banyak belum sadar untuk memakai Masker. Maskernya kita dapat dari bantuan Dinas Kesehatan," sebutnya.
 
Ia meminta agar kabut asap Karhutla ini segera dapat diatasi. Ia juga mengharapkan upaya penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan bisa ditegakkan dan membuat jera, agar kasus bencana asap ini tidak lagi terulang.
 
"Kita berharap ini segera teratasi oleh Pemerintah. Baik penanganan kebakaran juga penegakan hukumnya," harapnya.
 
 
Seperti diketahui, sejak Selasa kemarin, kondisi udara di sebagian besar wilayah Riau berada dalam kategori tidak sehat, berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
 
Sementara, Sekretaris DPC MOI Meranti, Edi Syahputra Amd. Kom mengatakan pembagian masker gratis digelar untuk menyadarkan masyarakat akan bahayanya kabut asap.
 
Menurutnya, kualitas udara di Kota Selatpanjang saat ini sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan.
 
Karena itu, dia ingin membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi udara yang menurut dia dapat menimbulkan penyakit pernapasan.
 
"Sangat bahaya polusi bagi kesehatan. Jadi kami ambil langkah kecil ini dulu," pungkasnya. (rls)

Berita Lainnya

Index