Dibangun Jalan Base, Warga Rangsang Pesisir Merasa Dapat Durian Runtuh

Dibangun Jalan Base, Warga Rangsang Pesisir Merasa Dapat Durian Runtuh
Warga Rangsang Pesisir menyambut kedatangan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim dan rombongan
MERANTI - Toha, warga Desa Bina Sempian, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengaku seperti mendapat durian runtuh dengan adanya pembangunan jalan base yang melintasi desanya.
 
Hal itu disampaikan Toha di hadapan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim, saat acara syukuran pembangunan jalan base Saleh Parit Amat, bertempat di halaman Mushola Nurul Ikhsan, Desa Bina Sempian, Kecamatan Rangsang Pesisir. Rabu 30 Oktober 2019 kemarin.
 
"Ini merupakan hadian terbesar karena sejak puluhan tahun apa yang di idam-idamkan masyarakat Rangsang Pesisir khususnya Desa Bina sempian akhirnya terwujud, terima kasih kepada Pemkab Kepulauan Meranti khususnya Dinas PU yang telah peduli," ujar Toha.
 
Hal senada juga disampaikan salah seorang tokoh masyarakat, Saheran, warga Dusun 1 Dahlia Parit Ahmad, Desa Bina Sempian, yang mengaku sangat gembira dan terharu karena setelah puluhan tahun baru dapat merasakan lancarnya berlalu lintas.
 
"Saya mewakili masyarakat seraya mendapat durian runtuh, karena setelah puluhan tahun baru kali ini kami bisa menikmati jalan yang bagus, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang besar kepada Pemkab yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Rangsang Pesisir khususnya Desa Bina Sempian," ucapnya.
 
Begitu juga yang dikatakan seorang ibu yang sehari-hari mengantar anaknya ke sekolah, dirinya sangat senang dan merasa terbantu sekali dengan dibangunnya jalan poros yang juga menghubungkan Desa Kedaburapat dengan Desa Sendaur itu.
 
"Jika dulu sebelum dibangun jalan kami susah mengantar anak sekolah apalagi kalau hari hujan anak-anak dapat dipastikan tidak dapat berangkat sekolah, dengan adanya jalan ini semua jadi lancar, semoga bukan hanya memudahkan lalu lintas, jalan ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Said Hasyim mengakui hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti masih tertinggal disegi infrastruktur karena besarnya biaya pembangunan di daerah pesisir atau kepulauan dibanding dengan Kabupaten Kota lainnya yang berada di wilayah daratan. Sehingga Pemkab terpaksa melakukan pembangunan secara bertahap tidak bisa sekaligus.
 
Kedepan untuk meningkatkan aksesbilitas Pemkab akan membangun lagi jalan poros penghubung Desa Repan-Pecah Buyung menuju Bantar. Saat ini diakui Wabup, RoRo sudah ada dan diharapkan saat jalan terbangun masyarakat dari Desa Bina Sempian sudah dapat membawa mobil tembus ke Pulau Sumatera.
 
Lebih jauh dijelaskan Wabup, untuk membangun infrastruktur tak bisa hanya mengandalkan dana APBD yang terbatas, agar pembangunan dapat berlanjut, Pemkab Kepulauan Meranti melalui OPD terkait akan terus mengejar dana Pusat.
 
"Pemkab akan terus berjuang untuk membangun Meranti yang nota bene merupakan Pulau Terluar dan Strategis Nasional karena terletak di Selat Malaka yang merupakan Tol laut paling ramai di dunia, dengan itu kita akan berupaya meraih dana pusat," ujarnya.
 
Selanjutnya Wabup mengatakan agar proses pembangunan di Meranti berjalan lancar selain membuat perencanaan yang matang, yang tak kalah penting adalah dukungan dari masyarakat sebagai salah satu syarat pencairan Dana Alokasi Khusus dari Pusat.
 
"Karena syarat penyaluran DAK Pusat jika proyek pembangunan tidak ada masalah lagi dengan masyarakat," jelas Wabup.
 
Lebih jauh dikatakan Wabup, kedepan jalan base yang sudah terbangun akan dilanjutkan dengan peningkatan aspal karena jalan base memang tidak digunakan untuk waktu yang lama.
 
"Ini untuk mempermudah aksesbilitas masyarakat sekaligus menggerakkan ekonomi warga, sehingga hasil produksi pertanian dan perkebunan lebih lancar menuju Kota yang memiliki nilai jual tinggi," paparnya.
 
Wabup juga menegaskan tujuan pembangunan jalan adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, dan yang tak kalah penting untuk membuat masyarakat lebih rukun dan bersatu.
 
"Semoga rasa persatuan dan kesatuan serta kerukunan ini terus dipertahankan demi kemajuan Desa dan Kepulauan Meranti kedepan," pungkasnya.
 
Wabup juga berpesan kepada OPD terkait untuk dapat menyusun perencanaan di lapangan agar menghasilkan data faktual dan sesuai aspirasi masyarakat. Dengan begitu tidak ada lagi proyek asal-asalan dan masyarakat dapat menikmatinya.
 
Menurut Wabup, pembangunan bukan hanya membangun fisik tapi yang pertama harus dilakukan adalah pembangunan mental dan spritual serta kesehatan. Untuk itu kedepan juga akan dibangun Puskesmas Rawat Inap, diakui Wabup dari laporan Camat proyek pembangunan fasilitas kesehatan masyarakat itu sudah 70 persen lebih. Diharapkan hingga akhir tahun pembangunan dapat dituntaskan.
 
Begitu juga bidang pendidikan, Wabup meminta disusun program pembangunan pendidikan yang jitu, salah satunya membangun SD unggul, SMP dan SMA unggul agar masyarakat tidak perlu lagi keluar kota untuk menyekolahkan anaknya.
 
"Dengan pendidikan bermutu anak-anak kita setelah tamat SMA dapat bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," pungkasnya.
 
Sementara itu, Camat Rangsang Pesisir Atan Ibrahim, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kepulauan Meranti atas pembangunan jalan poros tersebut. Dengan adanya pembangunan jalan ini tentunya akan memudahkan akses masyarakat antar Desa menuju pusat Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten.
 
"Masyarakat Rangsang Pesisir mengucapkan terima kasih kepada Pemkab yang telah membangun fasilitas jalan, karena bukan uang yang diinginkan masyarakat Rangsang Pesisir tapi fasilitas dan Alhamdulillah kini fasilitas jalan sudah dapat dinikmati," ujarnya.
 
Saat ini diakui Atan, Pemerintah Kecamatan juga akan mencoba menerobos pembangunan Jalan Desa Sokop dan Beting, setelah pembangunan jalan akan dilanjutkan dengan pembangunan Dermaga di Desa Beting karena dinilai paling dekat menuju Kota Selatpanjang.
 
Jika tidak ada aral merintang, direncanakan juga akan dibangun penangkap abrasi di wilayah Pulau Rangsang dengan menggunakan dana bantuan pusat sebesar 160 Miliar rupiah. Jika hal ini berhasil diwujudkan bahaya abrasi yang selama ini menghawatirkan masyarakat akan dapat diatasi.
 
Camat juga mengusulkan kepada OPD terkait yang memfasilitasi komunikasi dengan PLN, dapat mengupayakan jaringan tiang listrik di 3 Desa yang hingga saat ini belum teraliri listrik, yakni Desa Bungur, Tenggayun Raya dan Telesung.
 
"Semoga Tahun 2020 mendatang listrik di Kecamatan Rangsang Pesisir dapat teraliri ke seluruh desa dan hidup 24 jam," harap Atan.
 
Terakhir Kadis PU Kepulauan Meranti, Herman, berjanji akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan, kedepan Dinas PU akan melanjutkan pembangunan jalan Kedaburapat-Kayu Ara.
 
"Kedepan kita rencanakan akan membangun lagi jalan Poros Kedaburapat-Kayu Ara," ungkapnya. (rls/red)

Berita Lainnya

Index