Intel KODIM 0303/KPR Tahan Dua Truk Diduga Bermuatan Pupuk Palsu

Intel KODIM 0303/KPR Tahan Dua Truk Diduga Bermuatan Pupuk Palsu

ROKAN HULU - Intel KODIM 0303/KPR mengambil tindakan atas informasi keresahan petani di Rokan Hulu akan maraknya peredaran pupuk palsu yang diduga sengaja dioplos.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan di Rokan Hulu, Unit Intel Kodim 0313/KPR berhasil mengamankan dua unit truk cold diesel yang diduga membawa pupuk palsu atau oplosan, pada Sabtu (16/3/2024), pukul 13.30 WIB.

Dibawah komando Komandan Sub Intel Kodim, Serma Winarko, bersama dua personelnya, Serda Maiendra dan Serda Satria, melakukan pemeriksaan terhadap dua unit truk cold diesel yang mencurigakan saat melintas dari arah Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara menuju Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Masing-masing dua unit truk pengangkut yang diduga pupuk palsu tersebut dengan Nopol BM 5184 KD dan BM 8843 YA.

Saat dilakukan pemeriksaan, salah seorang sopir inisial IS (25) tidak dapat memperlihatkan dokumen lengkap, sehingga Unit Intel Kodim 0313/KPR memutuskan untuk menggiring dua mobil tersebut ke Kantor Koramil 11 Tambusai untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dansub Intel Kodim 0313/KPR, Serma Winarko, mengucapkan terima kasih kepada rekan LSM dan Wartawan atas informasi terkait dugaan pupuk palsu yang merugikan petani di Rokan Hulu.

"Saat ini dua unit truk diduga pengangkut pupuk palsu sudah diamankan di Kantor Koramil 11 Tambusai untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Serma Winarko.

Kedua truk tersebut mengangkut pupuk jenis NPK Mahkota menuju Ujung Batu, Rokan Hulu, namun pemilik pupuk tersebut belum diketahui.

Saat diwawancarai wartawan, sopir inisial IS mengaku tidak mengetahui pemilik pupuk tersebut.

"Kami hanya mengantar saja, tidak tahu siapa pemiliknya," kata IS singkat.

Skandal pupuk palsu ini mengundang kecurigaan terhadap praktik curang yang telah merugikan para petani di Rokan Hulu selama ini. Siapakah dalang di balik maraknya pupuk palsu ini ?, Penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian ini. (tim)

Berita Lainnya

Index