MERANTI - Ratusan warga Kepulauan Meranti dari berbagai latar belakang etnis dan agama menyatakan dukungan penuh kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman. Dukungan ini terlihat jelas dalam acara silaturahmi akbar serta pernyataan dukungan sahabat MT IS Back lintas suku dan agama se Kabupaten Kepulauan Meranti yang digelar oleh Gerakan Persatuan Melayu (GPM) di bawah pimpinan Dt. Yusri Yano, yang berlangsung di Ballroom Grand Meranti Hotel, Selasa (22/10/2024).
Dt. Yusri Yano, Panglima GPM dalam pidatonya menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman, yang menurutnya diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Sudah 16 tahun kita berpisah dari Bengkalis, namun hingga kini kita belum melihat perubahan besar di Kepulauan Meranti. Ekonomi masyarakat makin terpuruk, dan lapangan pekerjaan semakin sulit ditemukan," tegas Dt. Yusri.
Menurutnya, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman merupakan pasangan yang tepat untuk memimpin Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan visi yang jelas dan terarah untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Dikatakan, Iskandar dan Mahmuzin bersama-sama menawarkan program yang diharapkan dapat memberikan solusi konkret dan perbaikan untuk kesejahteraan masyarakat Kepulauan Meranti.
"Pasangan ini sangat layak untuk kita dukung. Saya yakin mereka mampu membawa perubahan positif dan memberikan solusi yang tepat bagi daerah kita," tambahnya.
Dt. Yusri juga mengungkapkan keyakinannya terhadap Mahmuzin Taher, yang merupakan putra asli Melayu dan sukses di luar daerah, sebagai sosok pemimpin yang tepat.
"Kita butuh pemimpin seperti Mahmuzin Taher. Ia lahir di Kepulauan Meranti dan telah membuktikan kemampuannya dengan meraih kesuksesan di luar daerah. Kini, beliau pulang untuk membawa perubahan bagi kampung halamannya. Kenapa kita harus membiarkan putra terbaik kita berkiprah di luar, sementara dia sudah terbukti mampu menakhodai perusahaan besar," jelasnya.
Acara ini menegaskan komitmen masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mendukung Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman dalam kontestasi politik yang diharapkan dapat membawa angin segar bagi Kepulauan Meranti, yang telah lama menantikan perubahan signifikan sejak menjadi kabupaten sendiri.
Silaturahmi akbar yang digelar untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman, menyaksikan antusiasme luar biasa dari masyarakat yang hadir untuk memberikan dukungan. Tamu yang hadir melebihi perkiraan, menandakan tingginya harapan masyarakat terhadap pasangan ini.
Mahmuzin Taher, yang baru tiba di Ballroom Grand Meranti Hotel, dengan penuh keramahan menyalami satu per satu tamu yang telah menantinya sejak awal acara, menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat.
Acara semakin meriah ketika masyarakat yang hadir disuguhi video pendek yang menampilkan perjalanan sukses Mahmuzin Taher di luar daerah. Dalam video tersebut, Mahmuzin terlihat sukses meraih prestasi sebagai pemimpin berbagai organisasi besar, mencerminkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang andal. Pengalaman dan kemampuannya ini akan diterapkan dalam rencana kepemimpinannya untuk Kabupaten Kepulauan Meranti ke depan.
Selain memperlihatkan kesuksesannya, Mahmuzin Taher menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang mendengarkan dan mewakili suara dari semua golongan. Dalam program kepemimpinannya nanti, ia berjanji untuk membawa perubahan dan menyuarakan kepentingan seluruh masyarakat Kepulauan Meranti tanpa terkecuali.
"Dengan pengalaman yang saya miliki, saya siap untuk memimpin Kepulauan Meranti dan membawa daerah kita ke arah yang lebih baik, dengan melibatkan semua golongan dalam setiap kebijakan yang diambil," ujar Mahmuzin dalam sambutannya.
Silaturahmi akbar ini tidak hanya menjadi momen dukungan bagi pasangan Mahmuzin-Iskandar, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Kepulauan Meranti yang merindukan perubahan nyata setelah lebih dari satu dekade berdiri sebagai kabupaten.
Sementara itu H. Hatta, selaku Ketua Tim Koalisi Menebas, menyoroti keunikan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman, yang fokus pada isu perekonomian masyarakat dan penyediaan lapangan kerja.
Menurutnya, dari semua pasangan calon yang berkompetisi dalam Pilkada Kepulauan Meranti 2024, hanya pasangan Mahmuzin-Iskandar yang menawarkan solusi konkret terkait masalah ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
"Pasangan Mahmuzin dan Iskandar berbeda. Mereka menyoroti masalah ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan berusaha menarik investor dari luar untuk masuk ke daerah. Sementara yang lain hanya berbicara soal pemerintahan, yang mana itu sudah bisa dilakukan oleh siapa saja," ungkap H. Hatta.
H. Hatta juga menekankan bahwa latar belakang Mahmuzin Taher sebagai pengusaha sukses berbasis ekonomi menjadi salah satu alasan kuat ia kembali ke kampung halamannya. Mahmuzin merasa prihatin dengan kondisi perekonomian masyarakat, khususnya di kampung-kampung yang menurutnya belum merasakan perubahan signifikan sejak berdirinya Kabupaten Kepulauan Meranti.
Lebih lanjut, H. Hatta mengungkapkan bahwa Mahmuzin adalah sosok yang gigih dan pantang menyerah. Meskipun Mahmuzin sempat kalah dalam Pilkada 2020, ia kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Kepulauan Meranti pada Pilkada 2024. Hatta menilai Mahmuzin sebagai orang yang "degil" atau keras kepala dalam upayanya untuk membawa perubahan bagi kampung halamannya.
"Mahmuzin ini bisa dibilang degil, dulu pernah ikut dan hampir menang, tapi sekarang dia ikut lagi. Orang kaya seperti dia, kalau hanya memikirkan keluarga saja, mungkin tidak perlu terjun ke politik. Tapi dia ingin jadi pemimpin, bukan untuk keluarganya, tapi untuk seluruh masyarakat," ujar Hatta.
Menurut Hatta, motivasi Mahmuzin untuk kembali mencalonkan diri bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk mewujudkan perubahan nyata di Kepulauan Meranti. Hatta yakin bahwa dengan kekuasaan sebagai pemimpin daerah, Mahmuzin bisa membuat terobosan besar yang selama ini belum terlihat di daerah tersebut.
H. Hatta meyakini bahwa dengan pengalaman dan tekad kuat Mahmuzin Taher, Kepulauan Meranti bisa mengalami perubahan besar, terutama dalam hal ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan kekuasaan, Mahmuzin bisa membawa terobosan-terobosan yang akan benar-benar mengubah kondisi di Kepulauan Meranti. Dia ingin memanfaatkan peluang ini untuk membuat perbedaan yang signifikan bagi masyarakat," tambahnya.
Dalam pidatonya, Mahmuzin Taher, yang didampingi Iskandar Budiman, menyatakan keprihatinannya atas kondisi Kabupaten Kepulauan Meranti yang dinilai sedang tidak baik-baik saja. Ia menekankan perlunya perubahan signifikan, terutama dalam sektor ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini, kondisi masyarakat Meranti sedang tidak baik-baik saja. Jika nantinya kami mendapatkan amanah, yang paling penting bagi kami adalah kompak dan sepakat dalam menyelesaikan visi dan misi untuk mensejahterakan masyarakat. Kami juga sepakat dan berikrar untuk membangun Kepulauan Meranti ini," ujarnya.
Mahmuzin juga meminta dukungan dari masyarakat agar tetap istiqomah dalam membantu mereka. Ia menegaskan bahwa segala urusan lain sudah diselesaikan, dan sekarang saatnya untuk mengabdikan tenaga dan pikiran demi kepentingan masyarakat Kepulauan Meranti.
"Doakan kami agar tetap istiqomah membantu masyarakat. Untuk urusan lain, kami sudah selesai semuanya. Demi masyarakat, kami ingin menginfakkan tenaga dan pikiran kami untuk Kepulauan Meranti," ungkapnya. Dengan semangat ini, Mahmuzin dan Iskandar bertekad untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah yang mereka cintai.
Mahmuzin Taher menyebutkan banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti, meskipun dengan berbagai persoalan yang dihadapi, Kabupaten Kepulauan Meranti tetap dianggap istimewa di antara 514 kabupaten lainnya di Indonesia. Ia menekankan pentingnya letak geografis Kepulauan Meranti yang strategis, terletak di Selat Malaka, salah satu jalur perairan tersibuk di dunia.
"Dari 514 kabupaten yang ada, Kepulauan Meranti menjadi daerah istimewa. Meski banyak persoalan yang dihadapi, posisi kabupaten ini yang berada di pusaran ekonomi Asia Tenggara dan berada di jalur tersibuk di dunia dan ini sangat menguntungkan. Namun, selama ini kita hanya merasakan dampak negatif seperti abrasi," ujar Mahmuzin.
Dia menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah ini secara bertahap, berfokus pada pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami akan berusaha menyelesaikan masalah ini perlahan-lahan dan memastikan bahwa Kepulauan Meranti dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal," tambahnya.
Mahmuzin Taher, dalam pidatonya, menegaskan bahwa kehadirannya kembali sebagai calon pemimpin di Kabupaten Kepulauan Meranti bukan sekadar untuk mencari perhatian, melainkan untuk benar-benar menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Ia menekankan bahwa dirinya memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi Meranti karena telah mengalami dan merasakan langsung tantangan yang dihadapi masyarakat setempat.
"Kehadiran kami ini tidak untuk show dan tebar pesona, kami melihat Meranti dari segala sudut. Meskipun saya terlahir dari keluarga yang susah, saya juga tidak mengklaim hidup susah, karena rata-rata orang di Meranti memang hidup dalam kondisi sulit. Saat saya sudah sukses di luar daerah, saya melihat kondisi ini tidak berubah hingga hari ini," ujar Mahmuzin.
Ia juga menambahkan bahwa pengalaman hidup dan keberhasilannya di luar daerah memberinya pandangan yang lebih luas, yang akan ia bawa sebagai solusi dan terobosan baru untuk memperbaiki Meranti.
"Kami tahu persoalan Meranti karena juga sudah merasakannya. Ketika kami berada di luar saya melihat Meranti dari jauh dan berniat untuk melakukan terobosan baru dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan," ucapnya.
Dengan kembali mengusung konsep Menebas (Menuju Negeri Bahari Sejahtera), Mahmuzin Taher akan segera menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat. Program ini, menurut Mahmuzin, telah melalui kajian mendalam oleh para pakar, bahkan hingga ke luar negeri, yang mendukung bahwa konsep Menebas merupakan pendekatan yang tepat untuk membawa perubahan nyata di daerah tersebut.
"Kami tidak asal memilih nama. Berbeda dengan calon lain yang mungkin hanya menggunakan singkatan nama mereka sebagai jargon, Menebas adalah nama program yang lahir dari proses kajian panjang. Para pakar sepakat bahwa ini adalah program terbaik untuk menyelesaikan masalah di Meranti. Menebas bukan hanya milik kami, tetapi milik semua orang yang menginginkan perubahan," jelas Mahmuzin.
Sebagai daerah kepulauan, Meranti memiliki sejarah sebagai kota dagang yang maju. Melalui konsep Menebas, Mahmuzin bertekad untuk mengembalikan kejayaan tersebut dengan membuka banyak lapangan kerja dalam lima tahun ke depan, sebuah target yang telah melalui perhitungan dan kajian matang.
"Kami ingin Meranti kembali menjadi kota dagang. Ini akan menciptakan banyak lapangan kerja, dan bukan hanya prediksi kami, ini berdasarkan kajian para ahli," tambahnya.
Konsep ini juga bertujuan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Meranti, seperti minyak, gas, timah, serta hasil perkebunan seperti karet, pinang, kelapa, dan kopi. Mahmuzin yakin, dengan pengelolaan yang tepat, sumber daya ini dapat menarik investor dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah. Jika kita bisa memanfaatkannya, investor akan datang, membawa modal, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah," tutupnya.
Mahmuzin Taher kembali menegaskan visi besar yang ia bawa untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan fokus utama pada pembangunan ekonomi melalui konsep kota dagang. Dimana menurutnya, syarat sebuah kota dagang adalah barang-barang yang dijual dengan harga murah, yang akan menarik warga dari kabupaten lain untuk berbelanja di Meranti. Hal ini akan memicu interaksi ekonomi yang intensif, di mana warga setempat akan memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Lebih lanjut, Mahmuzin menyoroti kondisi masyarakat yang menurutnya, masih tertindas secara ekonomi.
"Masyarakat kita saat ini berada di posisi bertahan hidup, belum banyak perubahan signifikan sejak pemekaran. Kalau di awal kita bisa memaklumi, banyak yang harus diselesaikan, tapi kalau setelah 20 tahun masih begini, saya harus katakan bahwa kabupaten kita masuk dalam kategori stunting, belum berkembang," ujar Mahmuzin dengan nada prihatin.
Program yang ditawarkan Mahmuzin tentunya memiliki risiko besar, namun ia menegaskan kesiapannya untuk mengambil risiko demi kesejahteraan masyarakat Meranti. Ia menyatakan bahwa lompatan besar yang ia tawarkan adalah solusi nyata bagi masalah ekonomi yang dihadapi warga.
"Saya menawarkan lompatan besar yang penuh risiko, dan saya siap mengambil risiko itu jika memang untuk kepentingan masyarakat. Program ini tidak pernah disampaikan oleh calon lain. Banyak yang hanya berjanji untuk memberikan ini dan itu, sementara jika uangnya diberikan kepada para pedagang, ekonomi bisa berputar dan masyarakat bisa lebih maju," jelas Mahmuzin.
Melalui pendekatan ini, Mahmuzin yakin bahwa perputaran ekonomi yang kuat akan menjadi kunci bagi Meranti untuk berkembang lebih pesat dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi selama ini.
Iskandar Budiman menegaskan komitmen bersama Mahmuzin Taher untuk membawa perubahan nyata bagi Kabupaten Kepulauan Meranti. Ia menyatakan bahwa niat mereka adalah tulus dan berfokus pada pembangunan yang konkret.
"Kami berdua mempunyai niat yang tulus untuk membangun Kepulauan Meranti. Kalau kami diamanahkan, maka kami akan realisasikan," ungkap Iskandar.
Iskandar menekankan bahwa Meranti telah mengalami kepemimpinan dari berbagai latar belakang, termasuk politisi dan ASN (Aparatur Sipil Negara), namun kali ini, mereka menawarkan kepemimpinan dari perspektif seorang pengusaha yang peduli terhadap kondisi daerah.
"Selama ini kita pernah dipimpin oleh politisi dan juga ASN, sekarang saatnya Meranti dipimpin oleh pengusaha yang benar-benar peduli dengan kondisi Meranti," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi yang dirasakan masyarakat selama 16 tahun sejak pemekaran Meranti.
"Selama 16 tahun mekar, apa yang kita nikmati? Untuk itu kami datang untuk melakukan perbaikan dan perubahan. Jika kami diamanahkan, kami realisasikan, bukan janji busuk," kata Iskandar dengan tegas. (smc)