Kelemahan Corona Terungkap, Bos Vaksin COVID-19 Berani Bilang Pandemi Segera Berakhir

Kelemahan Corona Terungkap, Bos Vaksin COVID-19 Berani Bilang Pandemi Segera Berakhir
Ilustrasi Virus Corona
PEKANBARU - Belum lama ini para bos vaksin Covid-19 angkat suara mengenai kapan pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
 
Beberapa CEO, dan perusahaan Pfizer dan Moderna berani sebut pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
 
Bahkan penemu vaksin AstraZeneca juga mengatakan bahwa virus corona ini sudah mulai melemah dan di masa depan tak perlu ditakutkan lagi.
 
CEO perusahaan farmasi Pfizer, AS yang berbasis di New York, pada 26 September berbicara tentang kapan kehidupan dapat kembali normal di tengah penyebaran global epidemi Covid-19.
 
"CEO Moderna baru-baru ini berbicara tentang berakhirnya pandemi dalam setahun. Apakah Anda setuju dengan ini?" pembawa acara ABC bertanya kepada CEO Pfizer Albert Bourla.
 
"Saya setuju. Saya pikir kita akan kembali ke kehidupan normal dalam setahun," kata Bourla, dilansir tribuncirebon.com.
 
"Saya tidak berpikir itu berarti strain baru tidak akan muncul atau dapat hidup normal tanpa vaksinasi. Itu masih harus dilihatm" tambahnya.
 
Skenario yang paling mungkin, kata CEO Pfizer, adalah bahwa setiap orang Amerika membutuhkan vaksinasi tahunan, seperti suntikan flu musiman, untuk melindungi diri mereka sendiri selama setahun.
 
"Karena virus ini menyebar ke seluruh dunia, saya pikir kita masih akan melihat varian baru muncul. Kami akan memiliki vaksin untuk ini," kata Bourla.
 
Pernyataan CEO Pfizer ini agak berbeda dengan CEO Moderna Stephane Bancel.
 
"Orang yang tidak divaksinasi secara alami kebal, karena strain Delta sangat menular. Dengan cara ini, kita akan berakhir dalam situasi seperti flu," katanya.
 
"Anda bisa divaksinasi dan menghabiskan musim dingin dengan damai, atau tidak divaksinasi dan risiko tertular virus, bahkan mungkin dirawat di rumah sakit," ujar Bancel.
 
Tak hanya itu saja, penemu vaksin Astra Zeneca, Dame Sarah Gilbert, juga mengatakan virus corona akan menjadi seperti virus flu biasa di masa depan.
 
Adapun virus corona akan menjadi kurang ganas saat menyebar di populasi manusia.
 
"Tidak ada alasan untuk berpikir kita akan memiliki Covid-19 versi 2 lebih ganas, pada akhirnya virus ini akan menjadi virus biasa yang menyebabkan flu," kata Prof Sarah.
 
Sementara itu, saat ini berbagai macam vaksin Covid-19 juga sudah ditemukan dan digunakan.
 
Pfizer saat ini adalah satu-satunya perusahaan dengan vaksin Covid-19 yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk suntikan ketiga bagi orang berusia di atas 65 tahun dan berisiko tinggi.
 
Saat ini ada sekitar 183 juta orang Amerika yang divaksinasi penuh.
 
Tetapi jumlah orang yang divaksinasi musim panas ini di AS telah turun secara signifikan.
 
Ini mendorong pemerintah federal untuk memperkenalkan kembali beberapa langkah pencegahan epidemi seperti wajib memakai masker dan sertifikat kartu hijau. (red)

Berita Lainnya

Index